Selasa, 28 Januari 2025, Universitas Negeri Jakarta kembali dilanda oleh banjir yang terjadi setiap tahunnya. Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak sekitar pukul enam sore membuat kapasitas saluran drainase di Universitas Negeri Jakarta tidak mampu menampung debit air yang begitu banyak. Peningkatan intensitas hujan akibat perubahan iklim juga menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi banjir.
Banjir ini berdampak pada beberapa fakultas yang ada di sekitar Kampus A, terutama pada Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum yang selalu terkena dampak pada setiap tahunnya. Banjir ini juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur kampus, termasuk pagar pembatas kali yang berada di dekat Arena Prestasi. Kerusakan tersebut meningkatkan risiko luapan air yang lebih parah ke area kampus. Mobilitas kendaraan seperti sepeda motor dan mobil pun terganggu, membuat akses keluar-masuk kampus menjadi sangat sulit.
Banjir di UNJ bukanlah kejadian baru. Pada tahun 2024, banjir serupa juga melanda kampus ini, menggenangi area Kampus A dengan dampak yang hampir sama. Sebelumnya, tahun 2018 juga menjadi catatan buruk bagi UNJ terkait banjir, area FIS dan FT menjadi titik terparah, dengan genangan air yang merusak infrastruktur kampus dan menyulitkan mobilitas mahasiswa serta staf.
Meskipun sudah tujuh tahun berlalu sejak banjir besar 2018, tantangan yang dihadapi UNJ masih sama. Daerah cekung dan minimnya kapasitas tanah lumpur untuk menyerap air terus menjadi akar masalah. Hingga kini, pengerukan irigasi yang menjadi salah satu rekomendasi saat itu belum sepenuhnya terealisasi, membuat area kampus tetap rentan terhadap genangan air saat musim hujan tiba.
Banjir di UNJ merupakan masalah berulang yang membutuhkan solusi jangka panjang. Diharapkan pada setiap sivitas akademika Universitas Negeri Jakarta bersama-sama menjaga wilayah kampus supaya banjir tidak terjadi di tahun-tahun berikutnya. SIGMA TV UNJ/Hikmah Rizqiah.